PEDULI

Suwito NS

 

Setelah dibaiat (dilantik) sebagai khalifah, Umar ibn Khatthab berusaha menjalankan amanah dengan sekuat tenaga. Suatu malam yang dingin, dia menyamar dan berkeliling untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya berkaitan dengan nasib rakyat. Dia berkeliling dari kampung ke kampung.

Dari kejauhan tampak api yang menyala di luar rumah. Umar mendekat pada api tersebut. Di sekitar api, terdapat ibu dan beberapa anaknya yang tengah memasak periuk di atas tungku api. “Apa yang kau masak di periukmu” tanya Umar. Ibu ini kemudian menceritakan bahwa anak-anaknya seharian menangis karena lapar. “Anak-anakku menangis karena lapar, mereka ingin makan. Aku memasak air. Mereka menunggu di sekitar tungku api saat aku memasak hingga mereka dia berhenti menangis karena tertidur. Mereka tertidur karena lama menunggu makanan yang sebetulnya tidak pernah ada”.

Bergegas Umar ke gudang penyimpanan makanan (Bulog) dan mengangkatnya sendiri satu kantong gandum untuk ibu dan anak-anak yang masih terlelap tidur. Kemudian Umar menuangkan gandum ke dalam periuk yang penuh air yang mendidih. Anak-anak tersebut terbangun dan di sekitarnya telah tersedia makanan. Kemudian mereka makan sampai kenyang dan mereka pun bergembira dan tidak menangis lagi.

Peduli. Sebuah kata yang menunjuk pada sifat dan akhlak yang sangat diperintahkan oleh Islam. Islam adalah agama yang mengedepankan kepedulian. Islam berasal dari kata salima serumpun dengan kata salam (sejahtera) dan selamat. Berislam sama dengan mengedepankan keselamatan baik diri maupun orang lain. Peduli pada diri dan peduli dengan sesama.

Kata kuncinya adalah bahwa berislam adalah menjadikan diri dan orang lain selamat. Jika ada orang yang karena keberadaannya menjadikan orang celaka berarti keislamannya diragukan. Demikian juga, jika ada orang yang hanya mencari selamatnya sendiri tanpa memperhatikan keselamatan orang lain berarti keislamannya belum sempurna.

Dalam kehidupan kita saat ini, seringkali kita jumpai orang yang asyik SMS saat berkendara. Aktivitas ini dapat membahayakan diri dan orang lain. Hal-hal yang tidak mendatangkan keselamatan sama dengan bukan islami. Demikian juga berkendara di malam hari tanpa lampu, tidak tertib berlalu lintas, membuang sampah tidak pada tempatnya adalah aktivitas yang jauh dari Islam.

Allah a’lam.

Berbagi Ilmu:

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *